Sabtu, 16 Juni 2012

We are D-Tax 2011^^

Pendaftaran (part II)


sumber : SOP DJP


1.1    Pengukuhan PKP
            A.   Deskripsi : 
                 Prosedur operasi ini merupakan proses penyelesaian permohonan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
             B.   Dasar Hukum :
      1). Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.
       2). Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-161/PJ./2001 tanggal 21 Pebruari 2001 tentang Jangka Waktu Pendaftaran Dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran Dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Serta Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

               C.     Pihak yang terkait:
               1. Petugas TPT
               2. Pelaksana Seksi Pelayanan
               3. Pelaksana Seksi Ekstensifikasi
               4. Kepala Seksi Pelayanan.
               5. Wajib Pajak
               
               D.     Formulir yang digunakan: 
               a.  Surat Permohonan Wajib Pajak
               b.  Bukti Penerimaan Surat


               E.     Dokumen yang dihasilkan: 
               a.  Surat Tugas Pembuktian Alamat
               b.  Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak 
               c.  Surat Penolakan PKP


               F.      Prosedur Kerja:
               a. Wajib Pajak mengajukan permohonan Pengukuhan sebagai PKP.
               b. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) menerima permohonan pengukuhan PKP    dan memeriksa kelengkapan formulir permohonan. Dalam hal formulir dan persyaratannya belum lengkap, dikembalikan kepada Wajib Pajak untuk dilengkapi. Permohonan yang sudah lengkap diteruskan kepada Pelaksana Seksi Pelayanan dan kepada Wajib Pajak diberikan BPS.
           c. Pelaksana Seksi Pelayanan merekam Permohonan Wajib Pajak.
           d. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Surat Tugas Pembuktian Alamat.
           e. Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Surat Tugas Pembuktian Alamat.
           f. Surat Tugas Pembuktian Alamat disampaikan kepada Pelaksana Seksi Ekstensifikasi untuk dilakukan penelitian.
          g. Berdasarkan Berita Acara Hasil pembuktian Alamat, Pelaksana Seksi Pelayanan melakukan pencetakan Surat  Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
           h. Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
           i. Proses Selesai
*Jangka Waktu Penyelesaian : Tiga hari kerja setelah persyaratan administrasi diterima secara lengkap.

1.2    Pencabutan PKP
A. Deskripsi : 
Prosedur operasi ini diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) apabila WP mengajukan permohonan langsung untuk merubah datanya berupa Pencabutan Pengukuhan PKP atau bisa juga dari permohonan WP lewat Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Pajak (KP2KP).
B. Dasar Hukum : 
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Kep-173/Pj./2004 tanggal 7 Desember 2004 tentang Tata Cara Pendaftaran Dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak Serta Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Dengan Sistem E Registration. 
C. Pihak Yang Terkait :
1.      Petugas TPT di KPP.
2.      Petugas di KP2KP.
3.      Seksi Pemeriksaan.
4.      Kepala Seksi Pelayanan.
5.      Pelaksana Seksi Pelayanan.
6.      Wajib Pajak.
        D.   Dokumen Yang Dihasilkan : Surat Pencabutan SPPKP.
        E.   Prosedur Kerja :


       1. Kantor Pelayanan Pajak :
         a. Petugas TPT menerima dan meneliti formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak dari Wajib Pajak atau dari Kantor Penyuluhan Pajak.
         b. Petugas TPT memeriksa kelengkapan formulir dan lampiran yang disyaratkan.
        c Petugas TPT merekam data dan mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) dan menyampaikan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada Wajib Pajak setelah ditandatangani oleh petugas.
         d. Menyampaikan formulir Permohonan beserta lampiran yang disyaratkan ke Seksi Pemeriksaan.
         e. Seksi Pelayanan menerima dan merekam hasil pemeriksaan, mencetak Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP), dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan untuk ditandatangani.
           f. Menyampaikan Surat Pencabutan SPPKP kepada Wajib Pajak.

         2. Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) :
         i. Petugas menerima dan meneliti formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak.
        ii. Petugas memeriksa kelengkapan formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak dan lampiran yang disyaratkan.
        iii. Petugas membuat Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) secara manual dan menyampaikan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada Wajib Pajak setelah ditandatangani oleh petugas.
         iv. Petugas mencatat perubahan data Wajib Pajak di Buku Pengawasan Pendaftaran Data Wajib Pajak.
          v. Mengirim formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak beserta lampiran yang disyaratkan ke Kantor Pelayanan Pajak.
       vi. Menerima Surat Pencabutan SPPKP dari Kantor Pelayanan Pajak dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.


       *Jangka Waktu Penyelesaian : Dua belas bulan sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap dari Wajib Pajak.

1.3    Pemindahan PKP
      A.  Deskripsi : 
            Permohonan pindah wajib pajak diajukan melalui KPP Baru. Proses ini dijalankan oleh KPP Baru maupun KPP Lama dimana wajib pajak sebelumnya terdaftar. Berikut ini merupakan Standard Operating Prosedur yang dijalankan oleh KPP Baru apabila yang mengajukan pindah adalah wajib pajak PKP.
      B.   Dasar Hukum :
     -  Pasal 2 Undang-undang No. 6 Tahun 1983 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan.
    -  KEP-161/PJ./2001 tentang Jangka Waktu Pendaftaran Dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran Dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Serta Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
    -  KEP-297/PJ./2002 tentang Pelimpahan Wewenang Direktur Jenderal Pajak Kepada Para Pejabat Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak
     C.  Pihak yang terkait :
1.      Petugas TPT
2.      Petugas Pelaksana Seksi Pelayanan KPP baru
3.      Kepala Seksi Pelayanan KPP Baru
4.      Wajib Pajak
       D.   Formulir yang digunakan :
1.      Surat Pernyataan Pindah.
2.      Formulir Permohonan Pindah Dan Perubahan Data
3.      Bukti Penerimaan Surat (BPS).
     E. Dokumen yang dihasilkan :
     1.     Surat Pemberitahuan Pernyataan Pindah
     2.     Surat Tugas Pembuktian Alamat PKP 
     3.     Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat 
     4.     Kartu NPWP 
     5.     Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
     6.     SPPKP
     7.     Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan PKP
    
F.      Prosedur Kerja :
  1. Wajib Pajak mengajukan formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data WP yang telah ditandatangani dilampiri dengan Surat Pernyataan Pindah, Kartu NPWP dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak lama.
  2. Petugas TPT menerima, merekam data permohonan Wajib Pajak dan mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) serta menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada Wajib Pajak;
  3. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Surat Pemberitahuan Pernyataan Pindah dalam hal pernyataan pindah sebagai PKP, dan diteruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan.
  4. Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Surat Pemberitahuan Pernyataan Pindah yang selanjutnya dikirim ke Kantor Pelayanan Pajak lama.
  5. Pelaksanaan alur kerja di KPP Lama bisa dilihat pada SOP Tatacara KPP lama menyelesaikan permohonan pindah wajib pajak melalui KPP Baru.
  6. Pelaksana Seksi Pelayanan menerima Surat Pindah dari Kantor Pelayanan Pajak lama.
  7. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Surat Tugas Pembuktian Alamat PKP, selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan.
  8. Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Surat Tugas Pembuktian Alamat PKP;
  9. Pelaksana Seksi Pelayanan membuat dan merekam Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat;
  10. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Kartu NPWP dan  Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan SPPKP dalam hal alamat Wajib Pajak terbukti benar  atau Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan PKP dalam hal alamat Wajib Pajak terbukti tidak benar, selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan untuk ditandatangani;
  11. Pelaksana Seksi Pelayanan menyampaikan Kartu NPWP, SKT dan Surat Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan PKP kepada Wajib Pajak paling lama tiga hari kerja berikutnya setelah Surat Pindah diterima dari Kantor Pelayanan Pajak lama;
  12. Pelaksana Seksi Pelayanan mengirimkan SKT dan Surat Pengukuhan PKP melalui faksimili. atau Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan PKP ke Kantor Pelayanan Pajak lama;
  13. Pelaksana Seksi Pelayanan membuat berkas sementara Wajib Pajak yang berisi dokumen pemindahan Wajib Pajak. 
  14. Jangka Waktu Penyelesaian
    Paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah menerima Surat Pindah dari Kantor Pelayanan Pajak lama.
     

Pendaftaran (part I)


1.1    Pengukuhan PKP
              A. Deskripsi : 
                 Prosedur operasi ini merupakan proses penyelesaian permohonan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
              B. Dasar Hukum :
      1). Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.
      2). Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-161/PJ./2001 tanggal 21 Pebruari 2001 tentang Jangka Waktu Pendaftaran Dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran Dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Serta Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
             C.  Pihak yang terkait:
                 1. Petugas TPT
                 2. Pelaksana Seksi Pelayanan
                 3. Pelaksana Seksi Ekstensifikasi
                 4. Kepala Seksi Pelayanan.
                 5. Wajib Pajak
             D.  Formulir yang digunakan: 
                a.  Surat Permohonan Wajib Pajak
                b.  Bukti Penerimaan Surat
             E.  Dokumen yang dihasilkan: 
                a.  Surat Tugas Pembuktian Alamat
                b.  Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak 
                c.  Surat Penolakan PKP
             F.  Prosedur Kerja:
               a. Wajib Pajak mengajukan permohonan Pengukuhan sebagai PKP.
             b. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) menerima permohonan pengukuhan PKP  dan memeriksa kelengkapan formulir permohonan. Dalam hal formulir dan persyaratannya       belum lengkap, dikembalikan kepada Wajib Pajak untuk dilengkapi. Permohonan yang sudah lengkap diteruskan kepada Pelaksana Seksi Pelayanan dan kepada Wajib Pajak diberikan BPS.
              c.  Pelaksana Seksi Pelayanan merekam Permohonan Wajib Pajak.
              d.  Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Surat Tugas Pembuktian Alamat.
              e.  Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Surat Tugas Pembuktian Alamat.
              f.  Surat Tugas Pembuktian Alamat disampaikan kepada Pelaksana Seksi Ekstensifikasi untuk dilakukan penelitian.
           g. Berita Acara Hasil pembuktian Alamat, Pelaksana Seksi Pelayanan melakukan pencetakan Surat  Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
              h.   Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
              i.    Proses Selesai
 *Jangka Waktu Penyelesaian : Tiga hari kerja setelah persyaratan administrasi diterima secara lengkap.

1.2    Pencabutan PKP
A. Deskripsi : 
   Prosedur operasi ini diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) apabila WP mengajukan permohonan langsung untuk merubah datanya berupa Pencabutan Pengukuhan PKP atau bisa juga dari permohonan WP lewat Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Pajak (KP2KP).
B. Dasar Hukum : 
     Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Kep-173/Pj./2004 tanggal 7 Desember 2004 tentang Tata Cara Pendaftaran Dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak Serta Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Dengan Sistem E Registration. 
C. Pihak Yang Terkait  :
     1.  Petugas TPT di KPP.
     2.  Petugas di KP2KP.
     3.  Seksi Pemeriksaan
     4.  Kepala Seksi Pelayanan
     5.  Pelaksana Seksi Pelayanan
     6.  Wajib Pajak.
        D. Dokumen Yang Dihasilkan : Surat Pencabutan SPPKP.
        E.  Prosedur Kerja :


         1. Kantor Pelayanan Pajak :
        a. Petugas TPT menerima dan meneliti formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan    Data Wajib Pajak dari Wajib Pajak atau dari Kantor Penyuluhan Pajak.
             b. Petugas TPT memeriksa kelengkapan formulir dan lampiran yang disyaratkan.
          c. Petugas TPT merekam data dan mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) dan menyampaikan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada Wajib Pajak setelah ditandatangani oleh petugas.
            d. Menyampaikan formulir Permohonan beserta lampiran yang disyaratkan ke Seksi Pemeriksaan.
            e. Seksi Pelayanan menerima dan merekam hasil pemeriksaan, mencetak Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP), dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan untuk ditandatangani.
             f. Menyampaikan Surat Pencabutan SPPKP kepada Wajib Pajak.

         2. Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) :
        i. Petugas menerima dan meneliti formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data    Wajib Pajak.
         ii. Petugas memeriksa kelengkapan formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak dan lampiran yang disyaratkan.
         iii. Petugas membuat Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) secara manual dan menyampaikan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada Wajib Pajak setelah ditandatangani oleh petugas.
         iv. Petugas mencatat perubahan data Wajib Pajak di Buku Pengawasan Pendaftaran Data Wajib Pajak.
           v.  Mengirim formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak beserta lampiran yang disyaratkan ke Kantor Pelayanan Pajak.
     vi. Menerima Surat Pencabutan SPPKP dari Kantor Pelayanan Pajak dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.


*Jangka Waktu Penyelesaian : Dua belas bulan sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap dari Wajib Pajak.

1.3    Pemindahan PKP
A.  Deskripsi : 
      Permohonan pindah wajib pajak diajukan melalui KPP Baru. Proses ini dijalankan oleh KPP Baru maupun KPP Lama dimana wajib pajak sebelumnya terdaftar. Berikut ini merupakan Standard Operating Prosedur yang dijalankan oleh KPP Baru apabila yang mengajukan pindah adalah wajib pajak PKP.
B.   Dasar Hukum :
-    Pasal 2 Undang-undang No. 6 Tahun 1983 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan.
-   KEP-161/PJ./2001 tentang Jangka Waktu Pendaftaran Dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran Dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Serta Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
-    KEP-297/PJ./2002 tentang Pelimpahan Wewenang Direktur Jenderal Pajak Kepada Para Pejabat Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak.

C.  Pihak yang terkait :
1.      Petugas TPT
2.      Petugas Pelaksana Seksi Pelayanan KPP baru
3.      Kepala Seksi Pelayanan KPP Baru
4.      Wajib Pajak
D.   Formulir yang digunakan :
1.      Surat Pernyataan Pindah.
2.      Formulir Permohonan Pindah Dan Perubahan Data
3.      Bukti Penerimaan Surat (BPS).
E.  Dokumen yang dihasilkan :
1.      Surat Pemberitahuan Pernyataan Pindah
2.      Surat Tugas Pembuktian Alamat PKP
3.      Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat
4.      Kartu NPWP
5.      Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
6.      SPPKP
7.      Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan PKP

F.     Prosedur Kerja :
  1.    Wajib Pajak mengajukan formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data WP yang telah ditandatangani dilampiri dengan Surat Pernyataan Pindah, Kartu NPWP dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak lama.
  2.   Petugas TPT menerima, merekam data permohonan Wajib Pajak dan mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) serta menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada Wajib Pajak;
  3.   Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Surat Pemberitahuan Pernyataan Pindah dalam hal pernyataan pindah sebagai PKP, dan diteruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan.
  4.   Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Surat Pemberitahuan Pernyataan Pindah yang selanjutnya dikirim ke Kantor Pelayanan Pajak lama.
  5.   Pelaksanaan alur kerja di KPP Lama bisa dilihat pada SOP Tatacara KPP lama menyelesaikan permohonan pindah wajib pajak melalui KPP Baru.
  6.   Pelaksana Seksi Pelayanan menerima Surat Pindah dari Kantor Pelayanan Pajak lama.
  7.   Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Surat Tugas Pembuktian Alamat PKP, selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan.
  8.   Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Surat Tugas Pembuktian Alamat PKP;
  9.   Pelaksana Seksi Pelayanan membuat dan merekam Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat;
  10.   Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Kartu NPWP dan  Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan SPPKP dalam hal alamat Wajib Pajak terbukti benar  atau Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan PKP dalam hal alamat Wajib Pajak terbukti tidak benar, selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan untuk ditandatangani;
  11.   Pelaksana Seksi Pelayanan menyampaikan Kartu NPWP, SKT dan Surat Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan PKP kepada Wajib Pajak paling lama tiga hari kerja berikutnya setelah Surat Pindah diterima dari Kantor Pelayanan Pajak lama;
  12.   Pelaksana Seksi Pelayanan mengirimkan SKT dan Surat Pengukuhan PKP melalui faksimili. atau Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan PKP ke Kantor Pelayanan Pajak lama;
  13.   Pelaksana Seksi Pelayanan membuat berkas sementara Wajib Pajak yang berisi dokumen pemindahan Wajib Pajak.

   Jangka Waktu Penyelesaian  :
      Paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah menerima Surat Pindah dari Kantor Pelayanan   Pajak lama.



1.4 Pendataan Objek PBB
        A.     Deskripsi : 
                 Kasus ini merupakan permohonan dari Wajib Pajak untuk mendaftarkan objek pajak yang dimiliki/dikuasainya.
        B.     Dasar Hukum :
      -    Pasal  9 UU No. 12  Tahun 1985 tentang PBB sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12 Tahun 1994
      -    KEP Dirjen Pajak No. KEP - 533/PJ./2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang  Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek  Dan Subjek Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Dalam Rangka Pembentukan Dan Atau Pemeliharaan Basis Data Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP)
              C.     Pihak yang terkait :
1.      Pelaksana Seksi Ekstensifikasi.
2.      Kepala Seksi Ekstensifikasi.
3.      Fungsional Penilai PBB.
4.      Kepala Kantor.
5.      Seksi PDI.
6.      Pelaksana Seksi Pelayanan.
7.      Tempat Pelayanan Terpadu (TPT).
8.      Wajib Pajak
               D.     Formulir yang digunakan :
1.      Surat Permohonan Wajib Pajak
2.      Bukti Penerimaan Surat (BPS)
              E.      Dokumen yang dihasilkan : Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
              F.      Prosedur Kerja :
  1.    Input permohonan Wajib Pajak di Seksi Pelayanan.
  2.    Pelaksana Seksi Ekstensifikasi melakukan penelitian dokumen, apabila diperlukan penelitian ke lapangan maka dokumen diteruskan ke Pejabat Fungsional PBB. Penelitian dokumen diantaranya meliputi pemberian NOP, kelengkapan SPOP/LSPOP, dan dokumen pendukungnya.
  3.    Fungsional Penilai PBB melakukan penelitian lapangan, hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Penelitian Lapangan.
  4.    Fungsional Penilai PBB melakukan perekaman BA Penelitian Lapangan.
  5.    Kepala Seksi Ekstensifikasi memberikan persetujuan atas dokumen pendaftaran OP baru. Apabila Kepala Seksi Ekstensifikasi tidak setuju atas dokumen tersebut, petugas yang melakukan penelitian dokumen harus memperbaiki dokumen tersebut.
  6.   Kepala Kantor memberikan persetujuan atas dokumen pendaftaran OP baru. Apabila Kepala Kantor tidak setuju atas dokumen tersebut, petugas yang melakukan penelitian dokumen harus memperbaiki dokumen tersebut.
  7.  Pelaksana Seksi Pengolahan Data dan Informasi melakukan perekaman SPOP/LSPOP pendaftaran OP baru, dan  men-generate produk keluaran (proses penetapan, dan memasukkan dokumen kedalam list dokumen seksi pelayanan).
  8.   Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak produk keluaran (SPPT).
  9.   Kepala Kantor menandatangani produk keluaran.
  10.   Proses selesai.
*Waktu Penyelesaian : Maksimal 5 hari kerja

1.5  Perubahan Identitas PKP
A.     Deskripsi  :   
         Prosedur operasi ini merupakan tata cara penyelesaian Permohonan   Perubahan  Data Wajib Pajak.
B.     Dasar Hukum :
1.      Pasal 25 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan  Ketentuan Umum Perpajakan 
2.      KEP-161/PJ/2001 Tanggal 21 Februari 2001 tentang Jangka Waktu Pendaftaran Dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran Dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Serta Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
C.       Pihak yang terkait :
          a.       Tempat Pelayanan Terpadu
          b.      Pelaksana Seksi Pelayanan.
          c.       Kepala Seksi Pelayanan.
          d.      Kepala Kantor Pelayanan Pajak.
          e.       Pelaksana KP2KP.
           f.       Wajib Pajak.

D. Formulir yang digunakan :
2.      Surat Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak.
3.      Bukti Penerimaan Surat (BPS).

E.   Dokumen yang dihasilkan :
D.     Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar
E.      Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

F.      Prosedur Kerja :
1. Pada Kantor Pelayanan Pajak :
a.   Wajib Pajak mengajukan Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak yang telah diisi dan ditandatangani beserta lampiran yang disyaratkan
b.  Petugas TPT menerima, meneliti dan merekam Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak, dan mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) serta menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada Wajib Pajak;
c.  Pelaksana Seksi Pelayanan memproses permohonan perubahan data Wajib Pajak
d.  Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagai akibat perubahan data Wajib Pajak, selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan untuk ditandatangani;
e.  Menyampaikan Surat Keterangan Terdaftar, Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan atau Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak kepada Wajib Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya melalui Subbagian Umum.

2. Pada KP2KP :
a.  Wajib Pajak mengajukan Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak yang telah diisi dan ditandatangani beserta lampiran yang disyaratkan
b.  Pelaksana membuat Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) secara manual dan menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada Wajib Pajak;
c. Pelaksana mencatat perubahan data Wajib Pajak di Buku Pengawasan Pendaftaran Data Wajib Pajak;
d.   Pelaksana mengirimkan formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak serta kelengkapannya ke Kantor Pelayanan Pajak.Proses selesai, surat keputusan dikirim oleh Subbag Umum kepada Wajib Pajak.
*Jangka Waktu Penyelesaian:
-    Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar paling lama pada hari kerja berikutnya setelah permohonan pendaftaran beserta persyaratannya diterima secara lengkap.
-    Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak paling lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya setelah pelaporan beserta persyaratannya diterima secara lengkap.
-     Dalam hal Wajib Pajak melakukan pendaftaran sekaligus melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, maka Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak, Surat Keterangan Terdaftar, dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak diterbitkan secara bersamaan paling lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya setelah permohonan pendaftaran dan pelaporan beserta persyaratannya diterima secara lengkap

Sumber : SOP DJP

;;

By :
Free Blog Templates